Senin, 14 November 2011

Kemana lagi mata ini harus memandang?



Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? 
Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak 
kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus 
mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah 
sampai kembali masuk rumah lagi. 

Dan kamu tau? Di luar sana, kemana arah mata 
memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. 
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, 
mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah. 
Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas 
"Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel 
terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat 
plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh 
"Dada indah/montok menantang!" 

Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang? 
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. 
Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin 
hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup 
dengan pemandangan yang membuat saya tenang. 
Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. 
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau 
dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang 
membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh 
pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras. 

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan 
oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, 
saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. 
Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk 
menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka 
punya. 

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar 
kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada 
wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah 
berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang 
punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda 
malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata 
lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah 
objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda 
melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. 

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang 
lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan 
begitu alias gampangan! 

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah 
membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh 
penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata 
lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri 
anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, 
pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. 

Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda 
menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya 
menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini. 
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau 
tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan 
beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu 
gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk 
menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan 
penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin 
siapa yang melihat ingin mencicipinya. 

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan 
pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata 
setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke 
mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya 
sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. 
Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? 
sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya. 
Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada 
laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan 
pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang 
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. 

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman 

Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31). 


Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di 
ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap 
sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya 
hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata 
saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak 
bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat. 

Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, 
jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan 
keseksian. 
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti 
saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian 
besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. 

Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan 
semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi 
memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. 
Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati 
pemadangan yang anda tayangkan? 

So, saudaraku muslimah berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, 
tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata lelaki. 
Source: http://myquran.org

0 komentar:

Posting Komentar